PROSES TERJADINYA PETIR
Saat musim hujan tiba,
seringkali kita mendapati terjadinya
petir disertai kilatan cahaya yang menggelegar. Petir dan kilat merupakan salah
satu fenomena alam yang kadang merugikan kehidupan manusia dan alam sekitarnya.
Coba Anda ingat sudah seberapa sering Anda mendengar adanya pohon yang tumbang
atau bahkan manusia yang tersambar petir sekalipun. Tentu beberapa dari kita
masih ada yang bingung mengapa bisa demikian. Dalam artikel ini akan disajikan
secara ilmiah dan logis bagaimana petir itu dapat terjadi dan bagaimana
menghindari serangan petir.
Menurut Wikipedia Indonesia, petir atau
halilintar merupakan gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan,
ditunjukkan dengan munculnya kilatan cahaya di langit yang menyilaukan sesaat
(kilat), kemudian disusul dengan suara menggelegar (guruh). Perbedaan waktu
kemunculan ini disebabkan adanya perbedaan antara kecepatan suara dan kecepatan
cahaya. Prinsip dasarnya kira-kira sama dengan lompatan api pada busi.
Energi dari pelepasan muatan listrik di
awan begitu besarnya sehingga menimbulkan rentetan cahaya, panas, dan bunyi
yang sangat kuat yaitu geluduk, guntur, atau halilintar. Geluduk, guntur, atau
halilintar ini dapat menghancurkan bangunan, membunuh manusia, dan memusnahkan
pohon. Sedemikian raksasanya sampai-sampai ketika petir itu melesat, tubuh awan
akan terang dibuatnya, sebagai akibat udara yang terbelah, sambarannya yang
rata-rata memiliki kecepatan 150.000 km/detik itu juga akan menimbulkan bunyi
yang menggelegar. Ketika akumulasi muatan listrik dalam awan tersebut telah
membesar dan stabil, lompatan listrik (electric discharge) yang terjadi pun
akan merambah massa bermedan listrik lainnya, dalam hal ini adalah Bumi. Besar
medan listrik minimal yang memungkinkan terpicunya petir ini adalah sekitar
1.000.000 volt per meter.
Kapan
Petir Datang?
Petir datang ketika langit tiba-tiba
menjadi gelap disertai angin datang begitu cepatnya dan awan yang menjulang
tinggi menyerupai bunga kol berwarna keabuan-abuan, kemudian udara terasa pengap.
Awan ini biasanya disebut dengan awan petir CB (Comulunimbus) Dalam musim
penghujan seperti saat inilah awan-awan jenis ini banyak terbentuk. Bangunan
bumi yang kerap sebagai penghantar petir di bumi, merujuk Hukum Faraday, tak
lain adalah bangunan, pohon, atau tiang-tiang metal berujung lancip.
Proses
Terjadinya Petir
Secara fisika, petir merupakan gejala
alam yang bisa kita analogikan dengan sebuah kapasitor raksasa, dimana lempeng
pertama adalah awan (bisa lempeng negatif atau lempeng positif) dan lempeng
kedua adalah bumi (dianggap netral). Seperti kita ketahui, kapasitor adalah
sebuah komponen pasif pada rangkaian listrik yang bisa menyimpan energi sesaat
(energy storage). Petir juga dapat terjadi dari awan ke awan (intercloud),
dimana salah satu awan bermuatan negatif dan awan lainnya bermuatan positif.
Petir
terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan awan
lainnya. Proses terjadinya muatan pada awan yaitu karena partikel-partikel
penyusun awan bergerak terus menerus secara teratur, dan selama pergerakannya
dia akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan negatif akan
berkumpul pada salah satu sisi (atas atau bawah), sedangkan muatan positif
berkumpul pada sisi sebaliknya. Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi
cukup besar, maka akan terjadi pembuangan muatan negatif (elektron) dari awan
ke bumi atau sebaliknya untuk mencapai kesetimbangan. Pada proses pembuangan
muatan ini, media yang dilalui elektron adalah udara. Pada saat elektron mampu
menembus ambang batas isolasi udara inilah terjadi ledakan suara. Petir lebih
sering terjadi pada musim hujan, karena pada keadaan tersebut udara mengandung
kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih mudah
mengalir. Karena ada awan bermuatan negatif dan awan bermuatan positif, maka
petir juga bisa terjadi antar awan yang berbeda muatan.
Sedangkan
terjadinya sendiri secara lebih detail disebabkan oleh 2 teori, yaitu Ionisasi
dan gesekan antar awan.
a.
Proses Ionisasi
Petir terjadi diakibatkan terkumpulnya
ion bebas bermuatan negatif dan positif di awan, ion listrik dihasilkan oleh
gesekan antar awan dan juga kejadian Ionisasi ini disebabkan oleh perubahan
bentuk air mulai dari cair menjadi gas atau sebaliknya, bahkan padat (es)
menjadi cair.Ion bebas menempati permukaan awan dan bergerak mengikuti angin
yang berhembus, bila awan-awan terkumpul di suatu tempat maka awan bermuatan
akan memiliki beda potensial yang cukup untuk menyambar permukaan bumi maka
inilah yang disebut petir.
b.Gesekan
antar awan
Pada awalnya awan bergerak
mengikuti arah angin, selama proses bergeraknya awan ini maka saling bergesekan
satu dengan yang lainya , dari proses ini terlahir electron-electron bebas yang
memenuhi permukaan awan. proses ini bisa digambarkan secara sederhana pada
sebuah penggaris plastic yang digosokkan pada rambut maka penggaris ini akan
mampu menarik potongan kertas. Pada suatu saat awan ini akan terkumpul di
sebuah kawasan, saat inilah petir dimungkinkan terjadi karena electron-elektron
bebas ini saling menguatkan satu dengan lainnya. Sehingga memiliki cukup beda
potensial untuk menyambar permukaan bumi.
Tipe-Tipe
Petir
Secara umum petir itu dapat terjadi di
dalam awan itu sendiri, antara awan dengan awan, antara awan dengan udara, dan
awan dengan bumi (tanah). Kemungkinan-kemungkinan tersebut melahirkan empat
tipe petir, yaitu :
Petir dari awan ke Tanah (CG) petir ini
tergolong berbahaya dan paling merusak, berasal dari muatan yang lebih rendah
lalu mengalirkan muatan negatif ke tanah. Terkadang petir jenis ini mengandung
muatan positif (+) terutama pada musim dingin.
Petir dalam awan (IC), merupakan tipe
yang paling sering terjadi antara pusat muatan yang berlawanan pada awan yang
sama.
Petir
antar awan (CC), terjadi antara pusat muatan dari dua awan yang berbeda.
Pelepasan muatan nya sendiri terjadi saat udara cerah antara awan tersebut.
Petir awan ke udara (CA) terjadi jika udara di
sekitaran awan yang bermuatan positif (+) berinteraksi dengan udara yang
bermuatan negatif (-). Jika ini terjadi pada awan bagian bawah maka merupakan
kombinasi dengan petir tipe CG. Petir CA tampak seperti jari-jari yang berasal
dari petir CG
Menurut muatannya sendiri, petir dibagi
menjadi dua yaitu petir negatif (+) dan petir positif (-). Perbedaannya yaitu
petir negatif cenderung menyambar berulang ulang dan bercabang cabang seperti
sebuah akar pohon, sedangkan petir positif, hanya menyambar sekali.
Dampak
Negatif dan Cara Menghindari
Umumnya
petir-petir mengincar korban di wilayah datar yang terbuka. Besar medan listrik
minimal yang memungkinkan terpicunya petir ini adalah sekitar 1.000.000 volt
per meter. Bayangkan betapa mengerikannya jika lompatan bunga api ini mengenai
tubuh makhluk hidup! Korban tiba-tiba terpental ketika sebuah petir menyambar.
Seperti juga korban lainnya, ia tewas seketika dengan tubuh terbakar. Apabila
petir menyambar rumah, rumah tersebut akan rusak dan perabotan elektronik akan
rusak seperti telepon, televisi, atau yang lainnya. Kebanyakan disebabkan
karena kelebihan voltase yang mengalir melalui media listrik (kabel) terlalu
besar sehingga mampu membakar komponen elektronis didalamnya.
Bagaimana
menghindarinya ?
Apabila
sebuah bangunan yang tinggi dengan penangkal petir, maka jika ada petir akan
menyambar alat penangkal kemudian disalurkan melalui kawat besar yang terbuat
dari tembaga atau kuningan menuju ke tanah.
Apabila
terjadi hujan dan petir, lebih baik kita menghindari di tempat terbuka.
Untuk
menhindari kerusakan alat listri di rumah apabila terjadi hujan dan petir
adalah mematikan listri, mencabut saluran antene di televisi, dan mencabut
kabel telepon.
No comments:
Post a Comment